Sabtu, 16 Juni 2012

Kritik Tajam AA Nafis Dalam Novel Nasihat-nasihat


Dalam cerpen Nasihat-nasihat AA Navis berusaha menggambarkan anak muda yang selalu meminta pendapat kepada orang tua karena pada umumnya orang tua dipandang lebih bijak dalam memberikan saran untuk memecahkan masalah karena pengalamannya dalam hidup lebih banyak, jadi pait manis kehidupan sudah dirasakannya. Ini adalah sebuah kungkungan adat yang berlangsung dalam tradisi masyarakat luas, tidak hanya dalam adat Minangkabau. Kebiasaan seperti ini biasanya sudah menjadi kebiasaan di dalam masyarakat luas dimana semua anak muda meminta nasihat orang yang lebih tua agar hidupnya mampu berjalan dengan baik dan kesalahan yang pernah terjadi tidak lagi terulang.
Sangat tergambar jelas ada kungkungan adat yang AA Navis sampaikan dalam cerpen ini, melalui sosok orang tua. Sosok orang tua yang selalu penuh dengan nasihat yang bijak, karena pengalamannya akan hidup yang lebih dahulu, mengetahui segala jenis masalah yang terjadi dalam kehidupan, cepat mengambil keputusan dan kesimpulan  akan masalah yang terjadi karena ia menganggap sebuah maslah itu tipenya serupa dengan saat ia hidup dimasa itu. Inilah yang disebut sebuah kungkungan akan sebuah adat, karena ada hal diskriminasi yang ingin AA Navis sampaikan melalui novel ini, orang tua selalu benar dan anak muda harus mendengarkan nasihat orang tua, itulah yang terjadi dalam adat negara kita, tidak tertulis namun jika itu tidak ditaati maka akan ada hukuman sosial atau moral yang diberikan.
Tetapi disini AA Navis juga menyampaikan sebuah perlawanan melalui tokoh anak muda yaitu Hasibuan. Perlawanan yang digambarkan AA Navis juga tidak sebuah perlawanan yang terang-terangan seperti kedurhakaan Malinkundang. Anak muda ini tetap mengikuti aturan adat yang memang sudah berlaku di tempat ia tinggal. Saat mendapatkan sebuah kebimbangan ia selalu mendatangi tokoh orang tua yang dianggap sepuh untuk meminta nasihat, di dengarkan nasihatnya tetapi tidak di jalankan, hal itu berlangsung terus menurus. Sampai pada akhirnya hal itu dimenangkan Hasibuan karena nasihat-nasihat yang diberikan orang tua itu semuanya tidak tepat, tanpa disadari orang tua itu justru memuji hal yang telah dianggapnya buruk.
Sebuah kritik akan sebuah adat yang selalu berjalan dengan kaku akan membuat sebuah penafsiran yang salah. Ada hal yang baik dari orang tua memang lebih banyak pengalaman, banyak memakan asam garam kehidupan, namun ada hal yang terlupa perkembangan zaman itu akan mengubah pola pikir dan perilaku manusia. Mungkin ada ketidaksesuaian kondisi saat menerapkan pengalaman yang dahulu pernah terjadi pada konteks keadaan yang dialami saat ini. Hal ini tidak lantas membuat penafsiran bahwa kita anak muda tidak perlu mengikuti nasihat orang tua, mungkin penyesuaian yang harus ditekankan disini karena pada akhir cerpen tersebut ada sebuah kesimpulan kita jangan langsung berbicara hal yang belum pernah kita lihat.
Walaupun pola mendengarkan nasihat dari orang tua masih terjadi hingga saat ini, mungkin sudah banyak pola pemikiran yang berubah dari pola pemikiran yang awalnya ditangkap dengan sangat sederhana, saat ini jauh berkembang menjadi lebih baik. Pola komunikasi yang berkembang antara orang tua dan anak muda mulai berlangsung sedikit lebih santai, tidak ada lagi istilah yang menggurui, jika orang tua lebih benar karena pengalaman hidupnya lebih banyak. Hal yang lebih sering digunakan adalah kata berbagi pengalaman, dimana orang tua membagi pengalaman hidupnya kepada orang muda dan orang muda dapat memetik pelajaran dari pengalamannya dari yang baik ataupun buruk.
AA Navis juga menampilkan suatu kritik pada akhir cerita dimana orang tua sadar bahwa nasihat yang diberikannya kepada anak muda itu adalah salah, tetapi masih ada gengsi yang besar dalam diri orang tua tersebut karena merasa ia orang tua tidak pernah salah, hal ini nampak jelas dengan penggambaran masuknya orang tua kedalam kamar dan membanting pintu. Orang tua memang menjadi orang yang benar, karena tidak ada orang tua yang nasihatnya ingin menjerumuskan tetapi harus diingat satu hal bahwa orang yang benar itu bukan berarti orang yang semmpurna. Waktu ia merasa memiliki kesalahan sebaiknya meminta maaf, jadi ada rasa saling menghormati yang lebih besar dari pada sekedar menggurui mana yang paling benar dan mana yang salah.